Thursday, March 27, 2008

Telemedicine

Telemedicine, kombinasi medis dan komputer



Dunia kedokteran kini semakin mutakhir. Interaksi medis sekarang dapat dilakukan dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi maupun satelit, dan diharapkan dapat dilakukan di tempat dengan gravitasi nol sekalipun. Fasilitas ini dinamakan telemedicine. Sejak dulu, interaksi ini juga dapat dilakukan tanpa tatap muka secara langsung, misalnya dengan sinyal asap yang digunakan di afrika untuk memperingatkan masyarakat akan bahaya penyakit serius, radio dua-arah, atau surat. Namun sekarang, digunakan transfer data media elektronik misalnya berupa data teks dan numerik yaitu transmisi dalam bentuk hanya untuk dibaca, seperti laporan, korespondensi, atau catatan tentang pasien dalam rekam medik. Selain itu dapat pula berbentuk audio berupa transmisi analog atau digital seperti suara pembicaraan dan sinyal audio dari stetoskop elektronik.



Ada 2 jenis telemedicine, yaitu synchronous dan asynchronous. Synchronous mengharuskan keberadaan kedua pihak (dokter dan pasien) dalam waktu yang sama. Contohnya adalah operasi jarak jauh yang menggunakan teknologi video-conferencing. Untuk membedah seseorang, dokter tidak perlu berinteraksi langsung dengan pasien di ruangan yang sama. Dokter dapat membedah pasien dari ruangan yang berbeda dengan ruang pasien, yaitu ruang kendali. Sebuah alat khusus dimasukkan ke dalam tubuh pasien dan dihubungkan dengan alat yang tersambung pada peralatan dokter diruang kendali. Dengan peralatan tersebut, dokter dapat memonitor dan mengendalikan alat yang berada dalam tubuh pasien, seperti seorang anak yang sedang bermain playstation.



Sampai saat ini, ada robot mini ciptaan dokter dan ilmuwan dari university of Washington. Robot yang dikendalikan melalui remote control, untuk melakukan operasi pembedahan. Robot ini portable dan dapat dikontrol melalui internet oleh orang yang akan melakukan pembedahan bahkan dengan jarak yang jauh. Misalnya pasien berada di bawah laut Aquarius, di perairan Florida. Tangan robot memegang peralatan bedah dan melakukan operasi dengan kontrol dari dokter-dokter yang hanya duduk di depan komputer di Seattle. Namun robot ini masih dalam tahap ujicoba.



Sedangkan asynchronous tidak mengharuskan kedua pihak ada pada waktu yang sama. Misalnya seseorang dapat di rontgen dari jarak jauh kemudian dokter memperoleh hasilnya dan menganalisanya pada waktu yang berbeda. Salah satu teknologi yang digunakan adalah biosignal. Metode ini banyak digunakan di bidang dermatologi, radiologi, dan patologi.

Telemedicine memungkinkan interaksi medis antara dua pihak yang berada di gedung, kota, bahkan negara yang berbeda. Teknologi ini diharapkan dapat menjangkau seluruh Indonesia terutama di daerah terpencil yang jarang terdapat dokter.

No comments: